A. PENDAHULUAN
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah
satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan
baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas,
STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.
Pembelajaran dalam Teams games tournament (TGT) hampir sama
seperti STAD dalam setiap hal kecuali satu, sebagai ganti kuis dan sistem skor
perbaikan individu, TGT menggunakan turnamen permainan akademik.
B. PEMBAHASAN
1.
Metode
Pembelajaran STAD
Langkah-langkah metode STAD:
·
Guru
membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4 orang secara heterogen (baik
secara suku, agama, ras, prestasi).
·
Guru
memberikan tugas kepada masing-masing kelompok dan di sini siswa yang lebih
pandai akan membantu siswa lainnya hingga bisa mengerjakan tugas.
·
Guru
memberikan kuis kepada seluruh siswa (dikerjakan secara individual)
·
Guru
memberi evaluasi.
Kelebihan metode STAD:
·
Seluruh
siswa menjadi lebih siap
·
Melatih
siswa dalam bekerja sama.
Kekurangan metode STAD:
·
Banyak
anggota kelompok yang mengalami kesulitan.
·
Metode
sulit dilakukan jika jumlah siswa yang pandai lebih sedikit dibandingkan siswa
yang kurang pandai.
·
Membedakan
siswa (yang pandai dan yang kurang pandai)
2. Metode
pembelajaran TGT
Model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang
mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang
dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan
siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab,
kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
a. Pendekatan Kelompok Kecil dalam Teams Games Tournament
Pendekatan yang digunakan dalam
Teams games tournament adalah pendekatan secara kelompok yaitu dengan membentuk
kelompok-kelompok kecil dalam pembelajaran. Pembentukan kelompok kecil akan
membuat siswa semakin aktif dalam pembelajaran. Ciri dari pendekatan secara
berkelompok dapat ditinjau dari segi.
1)
Tujuan
Pengajaran dalam Kelompok Kecil
2) Siswa dalam Pembelajaran Kelompok
Kecil
3) Guru dalam Pembelajaran Kelompok
b.
Komponen
dan Pelaksanaan Team Game Tournament dalam Pembelajaran
Ada lima komponen utama dalam
TGT,yaitu:
1.
Penyajian
kelas
2.
Kelompok
( team )
3.
Game
4.
Turnamen
5.
Penghargaan
kelompok (team recognise)
c. Implementasi Model Pembelajaran TGT
Dalam
pengimplementasian yang hal yang harus diperhatikan yaitu.
1) Pembelajaran terpusat pada
siswa
2) Proses pembelajaran dengan
suasana berkompetisi
3) Pembelajaran bersifat aktif
( siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan)
4) Pembelajaran diterapkan
dengan mengelompokkan siswa menjadi tim-tim
5) Dalam kompetisi diterapkan
system point
6) Dalam kompetisi disesuaikan
dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan dalam kinerja akademik
7) Kemajuan kelompok dapak diikuti
oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan
8) Dalam pemberian bimbingan
guru mengacu pada jurnal
9) Adanya system penghargaan
bagi siswa yang memperoleh point banyak
d.
Kelemahan
dan Kelebihan Model Pembelajaran TGT
Slavin (2008), melaporkan beberapa
laporan hasil riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap
pencapaian belajar siswa yang secara inplisit mengemukakan keunggulan dan
kelemahan pembelajaran TGT, sebagai berikut:
1. Bagi
Guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang
mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis.
2.
Bagi Siswa
Masih adanya siswa berkemampuan
tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya.
Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa
yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan
pengetahuannya kepada siswa yang lain.
·
Para
siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara
signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada
dalam kelas tradisional.
·
Meningkatkan
perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja
dan bukannya pada keberuntungan.
·
TGT
meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik
mereka.
·
TGT
meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan
nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
·
Keterlibatan
siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih
banyak.
·
TGT
meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan gangguan
emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan lain.
Menurut
Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang merupakan kelebihan dari
pembelajaran TGT antara lain:
1) Lebih meningkatkan pencurahan
waktu untuk tugas
2) Mengedepankan penerimaan terhadap
perbedaan individu
3) Dengan waktu yang sedikit dapat
menguasai materi secara mendalam
4) Proses belajar mengajar
berlangsung dengan keaktifan dari siswa
5) Mendidik siswa untuk berlatih
bersosialisasi dengan orang lain
6) Motivasi belajar lebih tinggi
7) Hasil belajar lebih baik
8) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan
dan toleransi.
Referensi
0 komentar:
Posting Komentar